Tentang Syech Siti Jenar

""Syekh Siti Jenar menyatakan dgn tegas bahwa dirinya sebagai Tuhan,
ia memiliki hidup dan Ada dalam dirinya sendiri,
serta menjadi Pangeran bagi seluruh isi dunia.
Sehingga didapatkan konsistensi antara keyakinan hati,
pengalaman keagamaan, dan sikap perilaku dzahirnya.
Juga ditekankan satu hal yg selalu tampil dalam setiap ajaran Syekh Siti Jenar.
Yakni pendapat bahwa manusia selama masih berada di dunia ini sebetulnya mati,
baru sesudah ia dibebaskan dari dunia ini, akan dialami kehidupan sejati.
Kehidupan ini sebenarnya kematian ketika manusia dilahirkan.
Badan hanya sesosok mayat karena ditakdirkan untuk sirna. (bandingkan dengan Zoetmulder; 364).
Dunia ini adalah alam kubur, dimana roh suci terjerat badan wadag yg dipenuhi oleh berbagai
goda-nikmat yg menguburkan kebenaran sejati dan berusaha menguburkan kesadaran Ingsun Sejati.""""




Memang pendangan pandangan Syeh siti Jenar lebih kepada pengejawantaan yang bermakma sifat..(secara hakekat, red)
Bila dipandang secara satu arah memang sepertinya seolah olah benar semuanya..karena pandangan Sufiesme memanglah begitu adanya.
(karena pandangan2 itu muncul ketika ia berapa pada Maqom Sakr (istilah tingkatan dalam sufi, Suhu - sakr - mahu).
suhu istilah kalangan SUfi yang menggambarkan keadaan orang normal (awam / lazim). Sakr istilah seseorang lg Mabok Ketuhanan, Mahu istlah orang yg sudah merasakan Sakr kemudian bisa menyesuaikan kembali kepada keadaan semula (lazimnya orang umum).
KOndisi Sakr ini juga pernah dialami oleh al Halaj dan Zunun. Namun Al Hallaj, tetap berada pd keadaan Sakr sedangkan Zunun setelah Sakr dia bisa kembali ke Mahu.

Sebagai contoh statement mengenai dirinya sebagai Tuhan, (hal ini menggambarkan dirinya adalah benar2 Tuhan)
Dan Syeh SIti JEnar Lupa bahwa antara dirinya Baik Jasad maupun ROhnya itu TERPISAH dengan TUhan, yang berada di Jasad dan Rohnya adalah hasil dari Af'al dan SIfat Tuhan, BUKANLAH af'al + sifat Tuhan itu menyatu pd diri Syeh Siti Jenar.
Pandangan mengenai surga dan Neraka yang tidak Kekal. SURGa dan Neraka saat kita hidup di ALAM DUNIA ini belum pernah ketemu dimana ALAMATnya (keberadaanya). Artinya Surga dan Neraka itu adalah Mahluk yang di persiapkan ketika DUNIA INI KIAMAT.
ini sama halnya dengan Berbagai ungkapan yg mengatakan Manusia itu tidaklah Kekal, yang kekal adalah ROHnya, sedangkan jasatnya akan musnah.
Jadi Karena Surga dan Neraka Bukan kategori Makluk di Dunia, maka surga Neraka itu termasuk ROH akan kekal.

Jadi jelaslah bahwa bentuk Jasad di Dunia ini akan musnah, sedangkan ROHnya tdak. Kejadian Jasad Makluk didunia ini merupakan menggambarkan adanya Af'al Tuhan, dan ROh merupakan cerminan sifat Tuhan, sehingga wajar kalo tidak musnah.

Pertemuan Nabi Musa A.s dan Khidir A.S, itu adalah pertemuan secara Jasad fisik antara Nabi Musa dan Khidir, Sedangkan Syeh Siti JEnar, mengartikan pertemuan tsb merupakan pertemuan antara diri kita dengan Roh idhofi (Roh Ilahi).

Syeh Siti JEnar seolah-olah mengutuk (menyalahkan) Nafsu, Padahal Nafsu itu merupakan salah satu gambaran dari berbagai sifat2 Tuhan. Kalo syeh siti jenar mengutuk nafsu, berarti disisi lain ia mengutuk sifat Tuhan.

Tidak ada komentar: